pompa diafragma


BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Pompa merupakan peralatan yang tergolong penting dalam dunia industri yang digunakan untuk memindahkan fluida cair dari satu tempat ketempat yang lain dengan cara menaikkan tekanannya. Dalam penggunaanya semakin lama pompa akan mengalami penurunan performance yang di pengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya karena keausan pompa, penyetelan yang telah berubah dari spesifikasinya dan kerusakan komponen-komponen pompa itu sendiri.
Agar pompa mampu bekerja secara maksimal kembali sesuai dengan spesifikasi pompa itu sendiri dan untuk memperpanjang usia pompa maka perlu adanya proses perawatan. Proses perawatan yang dilakukan antara lain meliputi dilakukan perawatan dengan membongkar pompa untuk dapat memperbaiki ataupun mengganti komponen yang rusak. Untuk dapat melakukan proses perawatan yang mencakup hal-hal tersebut diatas, maka diperlukan pengetahuan tentang pompa tersebut.
Pengetahuan tentang pompa dapat diperoleh melalui pengalaman kerja dilapangan maupun praktek di laboratorium. Untuk memberikan pengetahuan tentang pompa kepada mahasiswa, maka diperlukan sebuah alat praktikum perawatan pompa Diafragma .









BAB II
PEMBAHASAN
1.    Pengertian dan fungsi pompa
Pompa merupakan pesawat angkut yang bertujuan untuk memindahkan zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang sifat hanya mengalir dari suatu tempat ke tempat yang bertekanan lebih rendah. Atas dasar kenyataan tersebut maka pompa harus mampu membangkitkan tekanan fluida sehingga sehingga dapat mengalir atau berpindah. Fluida yang dipindahkan adalah fluida incompresibel atau fluida yang tidak dapat dimampatkan. Dalam kondisi tertentu pompa dapat digunakan untuk memindahkan zat padat yang berbentuk bubukan atau tepung.
Prinsip kerja pompa adalah menghisap dan melakukan penekanan terhadap fluida. Pada sisi hisap (suction) elemen pompa akan menurunkan tekanan dalam ruang pompa sehingga akan terjadi perbedaan tekanan antara ruang pompa dengan permukaan fluida yang dihisap. Akibatnya fluida akan mengalir ke ruang pompa. Oleh elemen pompa fluida ini akan didorong atau diberikan tekanan sehingga fluida akan mengalir ke dalam saluran tekan (discharge) melalui lubang tekan. Proses kerja ini akan berlangsung terus selama pompa beroperasi.
Untuk melakukan kerja hisap dan menekan pompa membutuhkan energi yang berasal dari pengerak pompa. Energi mekanis dari pengerak pompa oleh elemen pompa akan diubah menjadi energi tekan pada fluida sehingga fluida akan memiliki daya air. Energi dari pengerak pompa selain untuk memberi daya alir pada fluida juga digunakan untuk melawan perbedaan energi potensial, mengatasi hambatan dalam saluran yang diubah menjadi panas. Energi yang digunakan untuk mengatasi hambatan dan yang diubah menjadi panas merupakan kerugian energi bagi pompa. Dari keterangan diatas maka dapat disimpulkan fungsi pompa sebagi berikut:
a)    untuk mengubah energi mekanis dari pengerak pompa menjadi energi tekan dalam fluida sehingga akan menjadi aliran fluida atau perpindahan fluida melalui saluran tertutup.
b)    Memindahkan fluida ke tempat lain dengan jarak tertentu.
c)    Memindahkan fluida dari tempat yang berkedudukan rendah ke
tempat yang yang berkedudukan tinggi.
d)    Memindahkan fluida dari tempat lain dengan jarak tertentu.
 2. JENIS-JENIS POMPA
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pompa memiliki ruang pemakaian yang sangat luas, jenis dan ukurannya pun didesain sedemikian rupa guna memenuhi kebutuhan. Secara tekstual pompa adalah mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida cair dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi, atau dari daerah bertekanan rendah ke daerah bertekanan tinggi, atau melewati saluran dengan tahanan hidrolik tinggi. Pompa bekerja karena adanya perbedaan tekanan antara sisi masuk dan sisi keluar dari elemen bergerak pada pompa seperti impeler, piston, plunyer, lobe dan sebagainya.
Pompa mentrasfer energi mekanik dari penggerak mula ke fluida yang melewatinya, yang akan meningkatkan energi fluida untuk digunakan memindahkan fluida tersebut serta mengatasi tahanan hidrolik pipa. Sistem yang terdiri dari pipa isap, pompa dan pipa buang disebut sistem pemompaan.

POMPA
JENIS-JENIS POMPA
POMPA JENIS KHUSUS
POMPA PERPINDAHAN DINAMIS
POMPA MOTOR BENAM
POMPA MOTOR BERSELUBUNG
POMPA PASIR
POMPA SENTRIFUGAL
POMPA RESIPROK
POMPA ROTARI
POMPA DIAFRAGMA
POMPA PERPINDAHAN POSITIF
 















2.1 Pompa Perpindahan Dinamis
            Pompa yang sistem kerjanya menambahkan energi fluida dengan menaikkan kecepatannya , yang selanjutnya mengubahnya menjadi energi tekan dengan melewatkannya dengan saluran yang meluas .

2.2 Pompa Jenis Khusus
            Pompa yang sistem kerjanya mempunyai teknik tersendiri karena disesuaikan dengan kemampuan khusus dari pompa tersebut .

2.3 Pompa Perpindahan Positif
            Pompa yang sistem kerjanya dimana dimana energi dalam fluida akan bertambah secara periodik dengan cara memberikan gaya pada lapis batas ( boundary layer ) dalam suatu sistem yang tertutup .

2.3.1 Pompa Diafragma
            Pompa Diafragma termasuk Pompa Perpindahan Positif dimana Pompa Diafragma mempunyai komponen utama yang berupa membran fleksibel sebagai elemen pemindah positif. Pompa Diafragma mentransfer energi dari penggerak ke cairan melalui batang penggerak yang bergerak bolak-balik untuk menggerakkan difragma sehingga sehingga timbul isapan dan penekanan secara bergantian antara katup isap dan katup tutup .Pompa ini umumnya untuk kapasitas kecil dipakai untuk aliran jernih atau yang mengandung padatan misalnya bubur kertas kental , air selokan bahkan campuran air dan pasir . Pompa jenis ini kemungkinan tersumbatnya kecil dan tahan terhadap korosi oleh bahan – bahan kimia yang dipompanya , dikarenakan bahan yang berhubung langsung berupa difragma .









2.3.2 Prinsip Kerja Pompa Diafragma
Prinsip Kerja Pompa Diafragma

Ketika lengan camshaft menarik membran / diafragma keatas maka  akan menimbulkan efek hisap sehingga inlet valve akan membuka dan fluida masuk sedangkan outlet valve akan menutup, dan ketika lengan camshaft menekan membran / diafragma maka fluida yg masuk akan ditekan keluar melalui outlet valve yg terbuka akibat tekanan fluida sedangkan inlet valve justru akan menutup. Begitu seterusnya  sehingga  fluida akan terus mengalir .

Terdapat beberapa Pompa Diafragma berdasarkan Jenis Penggerak Diafragma dan Sistem Katup pada pompa diafragma antara lain :













2.3.3 Pompa Diafragma Penggerak Udara

Pompa Penggerak Udara

Pompa diafragma penggerak udara mempunyai 2 difragma yang dihubungkan oleh suatu poros penghubung dimana ketika  udara bertekanan memasuki  ruang pada diafragma ,  maka  akan menekan diafragma tersebut dan poros penghubung menarik diafragma lainnya, akibatnya Fluida di diafragma pertama menjadi tertekan dan keluar, sebaliknya di difragma kedua terjadi penghisapan fluida , jika sistem pneumatik mendeteksi  diruang di diafragma pertama penuh dengan udara maka secara otomatis tekanan udara dipindah  kekanan yang berakibat kebalikan dari proses pertama tadi , sehingga efek yg dihasilkan adalah terjadinya sistem saling memompa secara bergantian .














2.3.4 Pompa Diafragma Penggerak Hidrolik

Pompa Diafragma Penggerak Hidrolik



Pompa Hidrolik mempunyai sistem penggerak yang mirip dengan pompa difragma penggerak udara , namun pompa hidrolik biasanya menggunakan satu diafragma yang terhubung dengan penggerak hidrolik dimana ketika sistem hidrolik menarik diafragma maka yg terjadi adalah efek hisap yg membuat Fluida masuk melalui inlet dan melewati katup masuk yg ternuka , sedangkan katup untuk keluar fluida tertutup, namun ketika sistem hidrolik menekan difragma maka fluida yg masuk akan tertekan keluar melalui outlet melalui katup yg terbuka sedangkan katup masuk justru tertutup . Begitu seterusnya sehingga fluida akan mengalir .








2.3.5 Pompa Diafragma Penggerak Motor
diafragma
Lengan Penghubung

Pompa Penggerak Motor



Pompa jenis ini menggunakan motor sebagai penggerak diafragmanya, Diafragma digerakkan oleh lengan shaft yang dihubungkan dengan motor, gerakan rotasi motor menyebabkan gerakan translasi lengan shatf yg mengakibatkan difragma bergerak maju mundur , sehingga menimbulkan efek hisa[ dan tekan pada fluida , sehingga dengan dibantu katup dalam membuka dan menutup aliran fluida maka fluida dapat mengalir .

2.3.6 Jenis Katup Pada Pompa Diafragma
1)    Katup Bola
2)    Katup Flapper





2.3.6.1 Katup Bola
Katup Bola merupakan sebuah katup pada pompa difragma yang berfungsi seperti katup pada umunya yaitu untuk membuka dan menutup saluran. Katup ini efesien jika digunakan Katup bola digunakan jika kondisi fluida yang dihisap mengandung  lebih dari 15% padatan . Selain itu fungsi bola ini juga membantu menghancurkan padatan yang tercampur dengan fluida .

2.3.6.2 Katup Flapper

            Katup Flapper berfungsi seperti katup pada umumnya , juga untuk membuka dan menutup saluran pada umunya , katup ini sangat efesien digunakan untuk fluida yang tingkat campuran padatan nya kurang dari 15% .




2.3.7 Kelebihan Pompa Diafragma
1)    Pemeliharaan mudah dan murah
2)    Dapat memompakan fluida yang mengandung lumpur
3)    Apabila bekerja tanpa beban tidak akan terlalu meerusak pompa
4)    Tidak memerlukan perapat mekanis ( mechanical seal ) .


2.3.8 Kekurangan Pompa Diafragma
1)    Aliran fluida yang dihasilkan berdenyut
2)    Besar kapasitas sangat bergantung  pada ukuran besar kecilnya pompa
3)    Kapasitas rendah ( bila dibandingkan dengan pompa sentrifugal )
4)    Efesiensi rendah pada kapasitas tinggi .


2.3.9 Cara Merawat Pompa Diafragma
1)    Pilih Pompa Sesuai Kebutuhan
2)    Gunakan Pompa sesuai batas kemampuan
3)    Lakukan pengecekan berkala pada tiap komponen
4)    Gunakan spare part sesuai rekomendasi .
















BAB III
KESIMPULAN

Dari bermacam-macam kebutuhan akan pompa dapatlah dibuat pompa aneka ragam sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita akan pompa tersebut. Namun kita harus mengacu akan dasar-dasar pembagian fungsi dan jenis fluida. Agar pompa yang dibuat tersebut tidak mengacaukan pemikiran kita untuk memilih pompa jenis lainya.
Pompa diafragma lebih baik digunakan untuk zat cair yang kental maupun mengandung padatan. Pompa diafragma juga mampu digunakan untuk fluida yang mengandung zat abrasif ataupun korosif karena komponen-komponen yang bersinggungan langsung dengan fluida tersebut tahan terhadap zat abrasif dan korosif .
Kapasitas yang dapat dikerjakan oleh jenis pompa diafragma secara umum adalah kapasitas rendah. Untuk kapasitas yang lebih tinggi dapat digunakan jenis pompa sentrifugal yang mempunyai kapasitas kecil hingga tinggi.
Dari kesederhanaan pompa diafrgama menjadikan mudah dalam perwatannya .

Comments

Popular posts from this blog

RODA GIGI

pompa rotari

PERENCANAAN SAMBUNGAN SEKRUP/BAUT